Kalau sudah masuk bab terakhir skripsi, biasanya mahasiswa langsung tarik napas lega. Rasanya perjuangan udah hampir finish setelah jungkir balik ngerjain bab demi bab. Banyak yang mikir, “Ah tinggal penutup, gampang lah.” Padahal, justru di bagian akhir inilah kamu harus bisa merangkum seluruh penelitianmu dengan jelas.
Jangan salah, bagian kesimpulan dan saran itu penting banget. Di situlah kamu nunjukin hasil akhirnya, sekaligus nutup skripsi dengan rapi dan manis. Nah, biar nggak bingung harus mulai dari mana, yuk kita bahas bareng 5 tahapan penyusunan kesimpulan dan saran skripsi dengan gaya santai biar gampang dicerna.
1. Mulai dari Menjawab Rumusan Masalah
Kesimpulan itu ibarat jawaban akhir dari semua pertanyaan yang kamu lempar di awal skripsi. Jadi, langkah pertama adalah kembali lagi ke rumusan masalah. Tanya ke diri sendiri: “Pertanyaan yang aku tulis di Bab I, sudah kejawab belum?” Nah, jawaban itulah yang jadi poin utama kesimpulanmu. Jangan bikin kesimpulan yang melebar ke mana-mana, cukup fokus ke apa yang memang diteliti.
Sebagai contoh, kalau penelitianmu di bidang Teknik Sipil tentang “Pengaruh Penambahan Serat Plastik pada Beton”, maka kesimpulannya bisa berisi hasil bahwa penambahan serat plastik dengan persentase tertentu terbukti meningkatkan kuat tarik beton. Dari situ, sarannya bisa diarahkan ke kontraktor atau praktisi konstruksi untuk mempertimbangkan penggunaan beton ramah lingkungan ini pada proyek-proyek berskala kecil dulu, sebelum diterapkan ke skala besar. Selain itu, kamu juga bisa kasih saran untuk penelitian berikutnya, misalnya menguji jenis serat lain atau membandingkan performa beton dalam kondisi lingkungan yang berbeda.
2. Ambil Intisari dari Hasil Penelitian
Setelah tahu jawaban dari rumusan masalah, saatnya tarik benang merah dari hasil penelitianmu. Bukan sekadar copy-paste dari Bab IV ya, tapi lebih ke merangkum apa yang paling penting. Anggap aja lagi cerita ke temanmu: “Eh, jadi intinya penelitian gue itu nemuin A, B, C.” Sederhana, jelas, dan nggak ribet.
Misalnya, dalam penelitian Teknik Sipil tentang “Analisis Daya Dukung Tanah dengan Metode SPT”, intisari hasil penelitian bisa ditulis sederhana seperti: “Hasil uji menunjukkan bahwa tanah di lokasi penelitian memiliki daya dukung sedang, sehingga masih aman untuk konstruksi bangunan bertingkat rendah, tapi butuh perkuatan kalau mau dibangun gedung tinggi.” Nah, cara kayak gini bikin kesimpulanmu lebih jelas, to the point, dan gampang dipahami tanpa harus mengulang data tabel atau angka-angka detail.
3. Tulis dengan Singkat, Padat, dan Jelas
Ingat, kesimpulan bukan ringkasan skripsi versi mini. Nggak perlu panjang-panjang, yang penting tepat sasaran. Kalau bisa, tulis dalam bentuk poin biar lebih mudah dicerna. Misalnya poin pertama jawab rumusan masalah 1, poin kedua jawab rumusan masalah 2, dan seterusnya. Yang penting, hindari bahasa bertele-tele.
Misalnya, dalam penelitian Teknik Sipil tentang “Perencanaan Campuran Beton Menggunakan Limbah Batu Bata”, kesimpulan bisa ditulis ringkas seperti: “Penambahan limbah batu bata sebanyak 10% pada campuran beton masih memenuhi standar kuat tekan minimal untuk konstruksi non-struktural.” Nggak perlu panjang-panjang, cukup satu kalimat jelas yang langsung menjawab rumusan masalah. Kalau ada lebih dari satu rumusan, tinggal buat dalam bentuk poin biar lebih gampang dibaca.
4. Susun Saran Berdasarkan Temuan Penelitian
Nah, setelah kesimpulan, bagian berikutnya adalah saran. Jangan cuma formalitas, tapi bikin saran yang benar-benar nyambung sama hasil penelitianmu. Misalnya kalau kamu meneliti soal sistem belajar online, sarannya bisa ditujukan ke kampus, dosen, atau mahasiswa. Jadi bukan sekadar “Semoga penelitian ini bermanfaat” ya, tapi lebih konkrit dan aplikatif.
Misalnya kamu meneliti tentang kekuatan perkerasan jalan dengan campuran aspal plastik, sarannya bisa diarahkan ke dinas pekerjaan umum atau kontraktor agar mulai menguji coba penggunaan aspal plastik ini di ruas jalan dengan lalu lintas sedang. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan daya tahan jalan, tapi juga sekaligus membantu mengurangi limbah plastik. Dengan begitu, sarannya jadi lebih konkret, relevan dengan temuan, dan ada nilai aplikatifnya di lapangan.
5. Jangan Lupa Tambahkan Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Bagian ini sering dianggap sepele, padahal penting banget. Kamu bisa kasih ide atau arah penelitian ke depan. Misalnya: “Penelitian ini hanya terbatas pada mahasiswa semester akhir, ke depannya bisa diteliti juga untuk mahasiswa baru.” Dengan begini, penelitianmu nggak berhenti di situ aja, tapi bisa jadi pijakan buat orang lain.
Contohnya, kalau penelitianmu tentang efisiensi penggunaan fly ash pada campuran beton, kamu bisa kasih saran penelitian selanjutnya seperti: “Penelitian ini masih terbatas pada penggunaan fly ash dengan variasi 10% dan 20%. Untuk penelitian berikutnya, disarankan mencoba persentase yang lebih tinggi atau mengombinasikannya dengan material limbah lain seperti slag atau silica fume, agar diketahui sejauh mana peningkatan kualitas beton yang bisa dicapai.” Dengan begitu, arah penelitianmu jelas dan bisa jadi pijakan buat peneliti berikutnya.
Nah, itu tadi 5 tahapan dalam menyusun kesimpulan dan saran skripsi. Intinya, jangan dipikir ribet. Anggap aja kamu lagi menutup cerita penelitianmu dengan elegan: jawab pertanyaan, rangkum inti, dan kasih saran yang benar-benar relevan dengan temuanmu. Dengan cara ini, skripsimu bakal terlihat lebih runtut dan punya nilai tambah.
Kalau sudah paham alurnya, nulis bagian ini pasti jauh lebih gampang. Jadi, jangan sampai bagian akhir skripsimu cuma jadi formalitas aja ya. Buatlah kesimpulan dan saran yang bisa bikin pembaca merasa penelitianmu beneran “berdaging” dan berguna. Semangat terus menyelesaikan skripsinya, pejuang sarjana!
No comments:
Post a Comment
Give your positive comments.
Avoid offensive comments.
Thank you.