Saturday, December 31, 2016

Contoh-contoh Prefix



Dis-   :
[adjective]
- disabled
- disadvantageous
- disaffected
- disagreeable
- disappointed
[verb]
- disable
- disabuse
- disagree
- disallow
- disappear
[noun]
- disability
- disaccharide
- disadvantage
- disaffection
- disagreement

In-     :
[adjective]
- inaccurate
- inactive
- inadequate
- inadmissable
- inadvertent
[verb]
- inactivate
- inanimate
- inaptitude
- inaugurate
- incapacitate
[noun]
- inability
- inaccesibility
- inaccuracy
- inaction
- inactivation

Un-    :
[adjective]
- unabashed
- unabated
- unabridged
- unacepted
- unaccounted
[verb]
- unask
- unaccept
- unacttrive
- unactivate
- unaware

[noun]
- unamortized
- unanimity
- unavailability
- unavailing
- unawarness

An-    :
[adjective]
- anachronistic
- anadromous
- anaerobic
- analogous
- ancillary
[verb]
- antecede
- unapload
- anhydrase
- animadvert
- anneal
[noun]
- anachronism
- anaesthetic
- anagen
- anteater
- anchorite

Pre-   :
[adjective]
- precipitant
- precipitous
- preclinal
- prelate
- preliterate
[verb]
- precatst
- precinct
- precipitate
- preheat
- prehensile
[noun]
- prearcher
- preamble
- precaution
- precedence
- preceptor

Contoh Tongue Twister



Peter Piper picked a peck of pickled peppers.
A peck of pickled peppers Peter Piper picked.
If Peter Piper picked a peck of pickled peppers,
Where's the peck of pickled peppers Peter Piper picked?

I saw Susie sitting in a shoe shine shop.
Where she sits she shines, and where she shines she sits.

How many boards could the Mongols hoard
if the Mongol hordes got bored?

Something in a thirty-acre thermal thicket of thorns and thistles thumped and thundered threatening the three-D thoughts of Matthew the thug - although, theatrically, it was only the thirteen-thousand thistles and thorns through the underneath of his thigh that the thirty year old thug thought of that morning.

There was a fisherman named Fisher
who fished for some fish in a fissure.
Till a fish with a grin,
pulled the fisherman in.
Now they're fishing the fissure for Fisher.

Luke Luck likes lakes.
Luke's duck likes lakes.
Luke Luck licks lakes.
Luck's duck licks lakes.
Duck takes licks in lakes Luke Luck likes.
Luke Luck takes licks in lakes duck likes.

Did Dick Pickens prick his pinkie pickling cheap cling peaches in an inch of Pinch or framing his famed French finch photos?

Memahami 16 bentuk Tenses

Tenses secara sederhana dapat dipahami sebagai pembagian pola kalimat berdasarkan waktu. Ya. Jadi, kamu harus betul-betul memahami waktu dari kejadian yang sedang kamu bicarakan. Apakah sudah berlangsung? Sedang berlangsung? Akan berlangsung? Atau mungkin bisa jadi kombinasinya, sudah, sedang dan masih akan berlangsung?

Memahami waktu kejadian peristiwa itu adalah kunci utama dari tenses. Satu kejadian di waktu berbeda dapat memiliki pola kalimat dan kata kerja yang berbeda pula. Untuk memahami tenses secara umum dan sederhana dapat hanya ke dalam tiga bagian, yaitu masa lampau (past), masa sekarang (present) dan masa depan (future). Hanya saja, tenses secara luas memiliki 16 jenis yang terdiri dari simple tenses (tenses sederhana/ tunggal) dan tenses yang merupakan kombinasi dari beberapa simple tenses.
Hampir semua tenses dapat dikombinasikan satu sama lain. Tapi yang perlu diingat adalah ada dua tenses yang tidak bisa dan tidak mungkin digabungkan yakni ‘present’ dengan ‘past’ dan ‘present’ dengan ‘future’. Ya, dari ke-16 tenses yang ada, kamu tidak akan menemui satu pun tenses yang didalamnya ada gabungan present+past atau present+future.
Ada cara mudah untuk memahami keenam belas tenses hanya dengan menguasai empat tenses utama, yaitu past, perfect, continuous, future, ditambah 1 tenses present sebagai pelengkap dasar tenses. Masing-masing dari empat tenses utama ini memiliki ciri khusus yang pasti dan harus melekat pada kalimatnya, ketika tenses ini digunakan pada sebuah kalimat bertenses tunggal atau pun kombinasi. Berikut penjelasannya:



Struktur Dasar Kalimat
Sebelum mempelajari lebih jauh, anda harus mengingat basic structure of sentence atau struktur dasar kalimat. Sama halnya di negara kita, dalam grammar juga sama yakni menggunakan pola
S(subject) + V (verb)

5 Kata Kunci Belajar Tenses Bahasa Inggris
  • Present (sekarang): V1(s/es)
  • Past (lampau): V2
  • Future (akan datang): Will/Shall+Vbi
  • Continuous (sedang dilakukan): be+Ving
  • Perfect (sudah dilakukan): Have/Has+V3

Catatan:
- Be, have, has, will dan shall bukan merupakan kata kerja biasa, melainkan Tense Auxiliaries atau Auxiliaries Verb. Ingat, kelimanya juga bukan merupakan Modal Auxiliaries.
- Vbi adalah Verb Bare Infinitive, sebut saja kata kerja murni yang tidak mendapat imbuhan. Infinitive kalau dijelaskan bisa panjang lebar.

Vbi V1 V2 V3
be am, are were been
be is was been
have have/has had had

will would

shall would

Pembuatan 16 Rumus Tenses
Untuk membuat rumus tensis, anda harus tetap berpegang pada S+V. Kemudian mengubah V (verb/kata kerja) sesuai dengan kata kunci yang terdapat pada tenses. Pembuatannya menggunakan metode perkawainan. Cara mengkawinkannya dari kiri ke kanan, kecuali Future Tense (poin 3 di bawah). Will/shall pada future tidak boleh dikawinkan. Untuk cara membacanya juga dari kiri ke kanan, misalnya:

V1(s/es)+be : bentuk V1 dari be adalah is/am/are
V2+have/has: bentuk V2 dari have/has adalah had
V3+be: bentuk V3 dari be adalah been
Vbi+have/has: bentuk Vbi dari have/has adalah have
V2+will/shall: bentuk V2 dari will/shall adalah would/shall

Selanjutnya, siapkan kertas dan pulpen untuk memudahkan, soalnya aku hanya membuat tabel bukan gambar. Gambarlah cara membuat rumus di bawah dengan membuat tanda panah kesamping untuk mengkawinkan, dan panah ke bawah sebagai hasil perkawinan. Contohnya seperti ini:

formula of tenses

1. Present Tense
a. Simple Present Tense
terdiri dari present
S V
S Present
S V1(s/es)
Rumus: S + V(s/es)

b. Present Continuous Tense
terdiri dari present dan continuous
S V
S Present Continuous
S V1(s/es) be+Ving
S V1(s/es)+be Ving
S is/am/are Ving
Rumus: S + is/am/are + Ving

c. Present Perfect Tense
terdiri dari present dan perfect
S V
S Present Perfect
S V1(s/es) have/has+V3
S V1(s/es)+have/has V3
S have/has V3
Rumus: S + have/has + V3

d. Present Perfect Continuous Tense
terdiri dari present, perfect dan continuous
S V
S Present Perfect Continuous
S V(s/es) have/has+V3 be+Ving
S V(s/es)+have/has V3+be Ving
S have/has been Ving
Rumus: S + have/has + been + Ving

2. Past Tense
a. Simple Past Tense
terdiri dari past
S V
S Past
S V2
Rumus: S + V2

b. Past Continuous Tense
terdiri dari past dan continous
S V
S Past Continuous
S V2 be+Ving
S V2+be Ving
S was/were Ving
Rumus: S + was/were + Ving

c. Past Perfect Tense
terdiri dari past dan perfect
S V
S Past Perfect
S V2 have/has+V3
S V2+have/has V3
S had V3
Rumus: S + had + V3

d. Past Perfect Continuous Tense
terdiri dari past, perfect dan continuous
S V
S Past Perfect Continuous
S V2 have/has+V3 be+Ving
S V2+have/has V3+be Ving
S had been Ving
Rumus: S + had + been + Ving

3. Future Tense
a. Simple Future Tense
terdiri dari future
S V
S Future
S will/shall+Vbi
Rumus: S + will/shall + Vbi

b. Future Continuous Tense
terdiri dari future dan continuous
S V
S Future Continuous
S will/shall+Vbi be+Ving
S will/shall Vbi+be Ving
S will/shall be Ving
Rumus: S + will/shall + be + Ving

c. Future Perfect Tense
terdiri dari future dan perfect
S V
S Future Perfect
S will/shall+Vbi have/has+V3
S will/shall Vbi+have/has V3
S will/shall have V3
Rumus: S + will/shall + have + V3

d. Future Perfect Continuous Tense
terdiri dari future, perfect dan continous
S V
S Future Perfect Continuous
S will/shall+Vbi have/has+V3 be+Ving
S will/shall Vbi+have/has V3+be Ving
S will/shall have been Ving
Rumus: S + will/shall + have + been + Ving

4. Past Future Tense
a. Past Future Tense
terdiri dari past dan future
S V
S Past Future
S V2 will/shall+Vbi
S V2+will/shall Vbi
S would/should Vbi
Rumus: S + would/should + Vbi

b. Past Future Continuous Tense
terdiri dari past, future dan continuous
S V
S Past Future Continuous
S V2 will/shall+Vbi be+Ving
S V2+will/shall Vbi+be Ving
S would/should be Ving
Rumus: S + would/should + be + Ving

c. Past Future Perfect Tense
terdiri dari past, future dan perfect
S V
S Past Future Perfect
S V2 will/shall+Vbi have/has+V3
S V2+will/shall Vbi+have/has V3
S would/should have V3
Rumus: S + would/should + have + V3

d. Past Future Perfect Continuous Tense
terdiri dari past, future, perfect dan continuous
S V
S Past Future Perfect Continuous
S V2 will/shall+Vbi have/has+V3 be+Ving
S V2+will/shall Vbi+have/has V3+be Ving
S would/should have been Ving
Rumus: S + would/should + have + been + Ving

Semoga bermanfaat :)

Friday, December 30, 2016

Discovery Learning VS Inquiry Learning

Discovery learning (temuan) mengacu pada situasi pembelajaran, upaya siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan bimbingan yang sangat terbatas atau tanpa bimbingan sama sekali oleh guru. Metode discovery adalah suatu prosedur pembelajaran yang menekankan pada belajar mandiri, memanipulasi obyek, melakukan eksperimen atau penyelidikan dengan siswa-siswa lain sebelum membuat  generalisasi. Metode discovery memberikan kesempatan secara luas kepada siswa dalam mencari, menemukan, dan merumuskan konsep-konsep dari materi pembelajaran

Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (Sudirman N, 1992 ), discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu:
(1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan;
(2) berpusat pada siswa;
(3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
 
 Inquiry learning adalah salah satu metode pembelajaran dalam bidang Sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).
Alasan rasional penggunaan metode inquiry adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” Sains. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inquiry. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep Sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah tersebut (Blosser, 1990).
Metode inquiry yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika (Haury, 1993). Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inquiry membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inquiry tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.
Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).
Walaupun dalam praktiknya aplikasi metode pembelajaran inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources (Garton, 2005).