Monday, January 3, 2022

Makalah Syntactic Structure

Image by https://www.thoughtco.com/

I. INTRODUCTION

A. Background

Language learner must acquire some formidable skills. Including the ability to produce and comprehend content of the sentences of the language, a sensitivity to the often very different cultural and pragmatic assumptions of speaker of the language, and the ability to recognize the ways in which propositional content of the target language is packaged grammatically to indicate the information functions of the various constituents.

English uses grammatical form to package information in such a way as to make clear information status as past or present information. Learners of English therefore need to be aware of the signal given by the grammatical form.

Makalah Filsafat Bahasa

Image by https://www.uwinnipeg.ca/philosophy/

BAB I
PENDAHULUAN

Hubungan antara bahasa dengan masalah-masalah filsafat telah lama menjadi perhatian, bahkan hal ini telah berlangsung sejak zaman yunani. Ketika para filsuf mengetahui bahwa berbagai macam persoalan filsafat dapat dijelaskan dengan suatu analisis bahasa, akhirnya suatu perubahan penting terjadi.
Para ahli filsafat sependapat bahwa hubungan antara filsafat dan bahasa sangatlah erat bahkan tidak dapat dipisahkan terutama dalam pengertian pokok bahwa tugas utama filsafat adalah menganalisis konsep-konsep melalui bahasa.

A.Pengertian Filsafat Bahasa
Menurut Devitt (1987), bahwa filsafat bahasa termasuk bidang yang kompleks dan sulit ditentukan lingkup pengertiannya. Namun demikian berdasarkan pengamatan terhadap perkembangan sejarah filsafat bahasa dapat dikelompokkan menjadi dua macam pengertian yaitu; Pertama, perhatian filsuf terhadap bahasa dalam memecahkan dan menjelaskan problema-problema dan konsep-konsep dalam filsafat. Kedua; filsafat bahasa sebagaimana bidang-bidang filsafat yang lain seperti filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat alam,filsafat social dan bidang-bidang filsafat lainnya yang membahas, menganalisis, dan mancari hakikat dari objek material filsafat tersebut.

Makalah Bimbingan Belajar

Picture by https://www.naceweb.org/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga pendidikan pada umumnya dan sekolah-sekolah pada khususnya merupakan tumpuan harapan para orang tua, siswa, dan warga masyarakat guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan sifat-sifat kepribadian utama sebagai sarana pengembangan karier, peningkatan status sosial dan bekal hidup lainnya di dunia kini dan di akhirat nanti.

Sesungguhnya di sekolah telah mencoba mengkombinasikan aspirasi dan pandangan-pandangan masyarakat tersebut kedalam tujuan-tujuan instruksionalnya. Selanjutnya secara operasional, diterjemahkan ke dalam tujuan-tujuan kurikuler dan instruksional. Pada akhirnya, semua aspirasi itu terletak di bahu dan tangan guru karna merekalah yang diberi tugas, wewnang, dan tanggung jawab pelaksanaan operasional pendidikan dan pengajaran tersebut.

Meskipun para guru melancarkan segala kompetensinya (antara lain menguasai bahan, memahami sasaran didik mengelola program, menggunakan strategi dan metode, mengelola kelas serta kegitan belajar mengajar dengan menggunakan alat bantunya), namun dari bebrapa sumber informasi dapat diketahui bahwa jumlah atau presentase siswa yang tergolong harus mengulang atau putus sekolah (terutama untuk tingkat sekolah dan pendidikan tinggi) ternyata cukup tinggi. Meskipun tidak seluruhnya putusan bersumber pada kelemahan segi akademis (Bruner dalam Abin: 1974) karna faktor sosial ekonomis dan antropologis.