Kalau ngomongin skripsi, ada satu bagian yang sering dianggap sepele tapi sebenarnya super penting yaitu "ABSTRAK". Bagian ini biasanya cuma satu halaman pendek, tapi bisa bikin pembaca langsung paham inti penelitianmu atau malah bingung total. Bisa dibilang, abstrak itu semacam trailer film—kalau dibuat menarik dan jelas, orang jadi penasaran buat lanjut baca.
Sayangnya, banyak mahasiswa yang masih bingung gimana cara nyusun abstrak yang baik. Ada yang terlalu panjang kayak bab pendahuluan, ada juga yang terlalu singkat sampai inti penelitian nggak kelihatan. Padahal, ada langkah-langkah sederhana yang bisa diikuti biar abstrakmu rapi, jelas, dan sesuai standar. Nah, biar nggak bingung lagi, yuk kita bahas lima tahap penyusunan abstrak skripsi yang gampang dipahami.
1. Mulai dengan Latar Belakang Singkat
Abstrak itu nggak perlu panjang lebar seperti bab pendahuluan. Cukup tuliskan masalah utama yang jadi alasan penelitianmu dilakukan. Kalimatnya singkat, padat, dan jelas, biar pembaca langsung ngerti kenapa penelitian ini penting. Jadi, jangan terjebak menulis cerita panjang, cukup berikan gambaran inti masalah yang mau kamu pecahkan.
Misalnya dalam bidang teknik sipil, kamu bisa menulis: “Pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Ambon menyebabkan kemacetan pada ruas jalan utama. Kondisi ini menuntut adanya evaluasi kinerja jalan untuk menentukan solusi perbaikan transportasi yang lebih efektif.” Nah, dengan kalimat singkat kayak gitu, pembaca langsung tahu masalah utamanya tanpa harus baca panjang lebar.
2. Jelaskan Tujuan Penelitian
Setelah masalahnya jelas, langkah berikutnya adalah menuliskan tujuan penelitian. Tujuan ini ibarat arah panah yang menunjukkan ke mana skripsimu mau dibawa. Kamu nggak perlu bertele-tele, cukup jelaskan dengan kalimat sederhana: apa yang ingin dicapai, dibuktikan, atau dianalisis dalam penelitianmu. Dengan begitu, pembaca langsung paham apa yang sebenarnya ingin kamu teliti.
Contoh dalam bidang teknik sipil, misalnya: “Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas jalan utama di Kota Ambon dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, sehingga dapat diketahui tingkat pelayanan jalan dan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.” Dari kalimat itu, jelas terlihat bahwa tujuan penelitian fokus pada evaluasi kapasitas jalan dan bukan melebar ke topik lain.
3. Uraikan Metode yang Dipakai
Di bagian metode, kamu nggak perlu menjelaskan sampai sedetail bab metodologi. Cukup sebutkan pendekatan penelitian, cara pengumpulan data, serta teknik analisis yang kamu gunakan. Tujuannya biar pembaca tahu bagaimana langkah yang kamu ambil untuk menjawab permasalahan penelitian. Jadi cukup ringkas saja, misalnya hanya dalam satu atau dua kalimat.
Contoh dalam bidang teknik sipil: “Penelitian ini menggunakan metode survei lalu lintas dengan menghitung volume kendaraan pada jam sibuk di Jalan AY Patty. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode MKJI 1997 untuk menentukan kapasitas jalan serta tingkat pelayanan (Level of Service).” Dari contoh itu, pembaca sudah bisa langsung nangkep cara peneliti memperoleh data dan metode analisis yang dipakai, tanpa harus membaca detail teknisnya.
4. Paparkan Hasil Utama
Bagian hasil ini adalah jantung dari abstrak. Di sini kamu cukup memaparkan temuan terpenting dari penelitianmu, tanpa harus menguraikan semua data dan perhitungan detail. Gunakan kalimat singkat tapi jelas, sehingga pembaca langsung tahu apa yang berhasil kamu temukan atau simpulkan dari penelitian tersebut. Intinya, tunjukkan poin utama yang bisa menjawab masalah dan tujuan penelitianmu.
Contoh dalam bidang teknik sipil: “Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas Jalan AY Patty pada jam puncak sudah melampaui batas ideal, dengan tingkat pelayanan berada pada kategori D (padat). Kondisi ini menandakan bahwa jalan tidak mampu lagi menampung volume kendaraan secara optimal, sehingga diperlukan pelebaran ruas jalan atau rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan.” Dari kalimat tersebut, pembaca bisa langsung tahu inti temuan tanpa harus membaca tabel atau grafik panjang.
5. Jangan Lupa Kata Kunci
Tahapan terakhir dalam menyusun abstrak adalah menambahkan kata kunci. Bagian ini sering dianggap remeh, padahal perannya penting banget. Kata kunci membantu pembaca atau peneliti lain menemukan skripsimu ketika mereka melakukan pencarian di database atau repositori. Biasanya cukup 3–5 kata, pilihlah istilah yang benar-benar mewakili isi penelitianmu, bukan asal tempel kata biar terlihat keren.
Contoh dalam bidang teknik sipil: “Kata Kunci: Kapasitas Jalan, Tingkat Pelayanan, MKJI 1997, Lalu Lintas, Ambon.” Dengan kata kunci seperti ini, pembaca langsung tahu topik penelitianmu ada di ranah transportasi jalan dan bisa lebih mudah menemukannya ketika melakukan pencarian dengan istilah yang relevan.Menulis abstrak itu sebenarnya nggak susah, asal kamu tahu apa yang harus dimasukkan dan apa yang harus ditinggalkan. Ingat, abstrak bukan ringkasan seluruh skripsi, tapi lebih ke highlight pentingnya aja. Jadi, jangan terjebak menulis terlalu panjang atau malah nggak jelas.
Nah, kalau abstrakmu sudah singkat, jelas, dan sesuai tahapan di atas, percayalah skripsimu bakal terlihat lebih profesional. Dan yang paling penting, pembaca (termasuk dosen penguji) bisa langsung nangkep inti penelitianmu tanpa harus bolak-balik halaman. Jadi, apa kamu udah siap coba bikin abstrak yang keren?
Oh ya, ini aku kasih contoh abstrak dengan judul skripsi "Kajian Penerapan K3 dalam Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Proyek Pembangunan SD X Ambon".
Abstrak
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap proyek konstruksi, terutama pada proyek pembangunan gedung sekolah yang melibatkan banyak tenaga kerja dan aktivitas berisiko tinggi. Penerapan K3 yang baik dapat meminimalisasi potensi kecelakaan kerja, melindungi pekerja, serta meningkatkan produktivitas proyek. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sejauh mana penerapan K3 dalam pencegahan kecelakaan kerja pada proyek pembangunan SD X di Kota Ambon, dengan fokus pada identifikasi potensi bahaya, penerapan standar K3, dan efektivitas pengendalian risiko di lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi langsung, wawancara dengan pihak kontraktor dan pekerja, serta studi dokumentasi terkait prosedur K3 yang diterapkan pada proyek. Data yang diperoleh dianalisis dengan membandingkan kondisi aktual di lapangan dengan standar K3 yang berlaku berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan K3 di proyek pembangunan SD X Ambon sudah dilakukan, namun belum optimal. Beberapa potensi bahaya masih ditemukan, seperti pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap, area kerja yang kurang rapi, serta minimnya rambu peringatan di lokasi konstruksi. Upaya pencegahan kecelakaan kerja sudah ada, seperti briefing rutin dan penyediaan APD, tetapi tingkat kepatuhan pekerja masih perlu ditingkatkan. Hasil analisis data juga menunjukkan penerapan K3 pada proyek pembangunan SD X Ambon sudah berada pada kategori cukup baik, namun masih memerlukan peningkatan dalam hal pengawasan, penyediaan fasilitas keselamatan, serta edukasi berkelanjutan kepada pekerja agar risiko kecelakaan kerja dapat ditekan secara maksimal.
Kata Kunci: keselamatan dan kesehatan kerja, pencegahan kecelakaan, proyek konstruksi, APD
No comments:
Post a Comment
Give your positive comments.
Avoid offensive comments.
Thank you.