Thursday, October 26, 2017

DEFINITION OF COGNITION AND LANGUAGE (BAHAN MATA KULIAH EDUCATIONAL PSYCHOLOGY - S2)

DEFINITION OF COGNITION AND LANGUAGE (BAHAN MATA KULIAH EDUCATIONAL PSYCHOLOGY - S2)




BAB I
PENDAHULUAN

            Perbedaan utama antara manusia dan binatang terletak pada kemampuan manusia untuk mengambil jalan melingkar dalam mencapai tujuannya. Seluruh “Pikiran” binatang dipenuhi oleh kebutuhan yang mendorongnya untuk secara langsung memperoleh obyek yang diinginkannya atau membuang benda yang menghalanginya. Manusia sering disebut sebagai Homo faber: makhluk yang membuat alat; dan kemampuan membuat alat itu dimungkinkan oleh pengetahuan. Berkembangnya pengetahuan tersebut juga memerlukan alat-alat.
Untuk melakukan kegiatan secara baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelahaan ilmiah secara teratur dan cermat.  Penguasaan sarana berpikir ini merupakan suatu hal yang bersifat imperative bagi manusia. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan yang baik tak dapat dilakukan.
Sarana berpikir pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan berpikir dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itu maka sebelum mencapai sarana-sarana berpikir ini seyogyanya kita telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan tersebut. 
Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan berfikir induktif.
Berdasarkan pemikiran ini maka tidak sukar untuk dimengerti mengapa mutu kegiatan keilmuan tidak mencapai taraf yang memuaskan sekiranya sarana berikir memang kurang dikuasai. Bagaimana mungkin seorang bisa melakukan penalaran yang cermat tanpa menguasai bahasa yang tepat ? Maka pada makala ini perlu dikaji secara mendetail mengainai  perkembanagan kognitif (berpikir) dan bahasa.

BAB II
URAIAN MATERI

PERKEMBANGAN  KOGNITIF  DAN BAHASA
(DEVELOPMENT OF COGNITION AND LANGUAGE)

A.   Definisi Perkembangan
         Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi Seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut baik yanng bersifat kongkrit maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja tapi juga aspek biologis.
Secara singkat, Perkembangan (Development) adalah proses atau tambahan pertumbuhan kearah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan-tahapan peningkatan suatu dalam hal jumlah, Ukuran, dan arti pentingnya. Serta dalam Dictonary of phychology (1972) dan The Penguin Dictonary of Physicology (1988), arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainya, tanpa membedakan aspek-aspek  yang terdapat dalam organisme tersebut.
Selanjutnya, secara lebih luas dijelaskan bahwa pengertian perkembangan manusia adalah sebagai berikut :
*      Perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.
*      Perkembangan itu berari pertumbuhan.
*      Perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dalam penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah kedalam bagian-bagian yang fungsional.
*      Pekembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingka laku yang baru.

B. Perkembangan Kognitif
        1.    Teori Perkembangan Intelektual (Intelectual Development) Oleh Jean Piaget
Teori Piaget merupakan akar refolusi kognitif saat ini yang menekankan proses mental. Piaget mengambil perspektif organismik, yang memandang perkembangan kognitif sebagai usaha anak untuk memahami dan bertidak dalam dunia mereka.
Metode klinis Piaget mengombinasikan obserfasi dengan pertanyaan fleksibel untuk menemukan cara anak berpikir, piaget mengejar jawaban mereka dengan lebih banyak pertanyaan. Dengan cara ini dia menemukan bahwa anak usia empat tahun percaya bahwa uang logam atau bunga akan menjadi lebih banyak apabila diletakan memanjanng ketimbang diikat atau ditumpuk. Dari observasinya terhadap anaknya sendiri dan anak lain, Piaget menciptakan teori perkembangkan kognitif yang komprehensif.
Piaget yakin bahwa perkembangan kognitif dimulai dengan kemampuan bawaan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dengan merengek untuk mendapatkan ASI, meresakan batu berpermukaan halus, dan mengesplorasi batas ruang, anak kecil mengembangkan gambaran lebih akurat tentang apa yang mengitarinya dan juga mengembangkan kemampuan lebih besar untuk berhadapan dengan semua itu
Untuk mengetahui secara mendetail mengenai teori perkembangan oleh jean piaget dapat dijelaskan dam contoh kasus berikut : ”Mike mulai main trompet sejak dia kelas enam ketika dia disekolah band. Setiap sore selalu terdengar bunyi trompet yang keluar dari kamarnya ketika dia latihan, dan setelah dia kelas delapan dia dan kedua temanya berpartisipasi dalam sebua konser, dalam konser tersebut dia dapat bermain dengn baik dan ketika bapaknya mendengar hal itu dia merasa kagum karna ternyata mike sudah bisa bermain dalam profesional orchestra ”.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksean Mike. Pertama, dia menunjukan bahwa dia bayak praktek, dalam hal ini dia belajar banyak mengenai permainan trompet, dengan kata lain dia menjadi lebih pintar pada saat di kelas delapan dari pada ketika dia kelas enam. Contoh ini untuk mengilustrasikan consep perkembangan Jadi selanjutnya  bisa dikatakan bahwa Perkembangan adalah proses perubahan sebagai hasil dari kombinasi dari belajar, pengalaman dan kematangan. Perubahan tahan lama tapi tidak permanen karna hal ini akan mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan pengetahuan, pengalaman dan kematangan yang dimulai sejak lahir sampai meninggal.
Selanjutnya Jaean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan.
1.  Tahapan Sensorimotor yakni perkembangan ranah kognetif yang terjadi pada usia 0-2 tahun. Pada tahapan ini intelegensi yang dimiliki anak tersebut masih masih berbentuk primitif dalam arti masih didasarkan pada perilaku terbuka dan terkesan tidak penting tetapi hal itu sesungguhnya akan menjadi fondasi untuk tipe-tipe intelegensi tertentu yang akan dimiliki anak tersebut kelak.
2.   Tahapan preoperasional yakni perkembangan ranah kognetif yang terjadi pada usia 2-7 tahun. Perkembangan ini bermula pada setelah anak telah memiliki penguasaan sempurna mengenai object permanence.
3.   Tahapan Concrete Operasional yakni terjadi pada usia 7-11 tahun. Pada masa ini anak memperoleh tambahan kemapuan yang disebut  Systim of Opeartion (Satuan langkah berpikir) yang berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu kedalam sistim pemikiran sendiri.
4.   Tahapan Formala Operational yakni perkembangan ranah kognetif yang terjadi pada usia   11-dewasa. Dalam perkembangan kognitif tahap akhir ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun berurutan diantara dua ragam kemampuan kognitif yakni : 1) kapasitas menggunakan Hipotesis;  2)  kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak.

            a.  Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan.   
Ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu :  
 a)   Keturunan (hereditas) yakni kualitas genetik yang diwarisi dari orang tua biologis saat pembuahan.
b)      Lingkungan yakni totalitas hal-hal yang mempengaruhi  perkembangan yang bersifat nonhereditas atau diperoleh dari pengalaman..
 b)    Kematangan yakni terbentuknya tahapan alamiah perubahan dan pola perilaku, termasuk didalamnya kesiapan untuk menguasai suatu kemampuan baru.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas kita harus melihat karakter turunan (inherited) yang memberi awal yang special bagi tiap orang. Kita harus mempertimbangkan banyak lingkungan, atau faktor eksperimental yang mempengaruhi manusia, terutama seperti keluarga, tetangga, status sosioekonomis, etnis, dan kultur.kita juga perlu melihat beragam faktor yang mempengaruhi sebagian besar orang di suatu masa dalam sejarah, dan bagaimana pengaruhnya yang hanya berkenaan dengan orang-orang tertentu saja.
        
         b.   Memproses Informasi Adalah Bagian Dari Perkembangan
Piaget membuat konstribusi besar untuk memahami anak-anak dan perkembangan mereka. Dalam menolong mereka kita menyadari bahwa mereka buakan orang dewasa dan mereka membutuhkan pendamping untuk membantu mereka dalam berpikir tentang dunia dalam berbagai macam cara pandang.
Memproses informasi sebagai bagian dari perkembangan  sangatlah tepat. Pernyataan ini seiring dengan pendapat pieget yang menyatakan bahwa  tujuan berpikir adalah sebagai proses pengolahan informsi. Memproses informasi adalah suatu bentuk perkembangan yang dapat menggambarkan perbedaan kemapuan anak dalam  memperoleh, menyimpan dan menyelesiakan permasalahan dengan berpikir dan mencari solusi yang tepat.

        2.   Sosialkultural Sebagai  Bagian Dari Perkembangan Oleh  Lev Vygotsky
            Lev Vygotsky adalah seorang figur penting perspektif kontekstual, khusnya ketika dia mengaplikasikan perpektif tersebut dalam perkembangan anak. Fokus utama vygotsky adalah kompleks sosial, kultural, dan sejarah dimana seorang anak menjadi bagian dirinya.                Dia berpendapat untuk memehami perkembangan kognitif, seseorang harus melihat kepada proses sosial yang menjadi sumber pikiran anak.
Sebagaimana teori perkembangan kognitif milik piaget, teori Sosiokultural Vygotsky menekankan keterlibatan aktif anak dengan lingkungan mereka. Tapi, sementara Piaget mendeskripsikan pikiran tunggal yang mengambil dan menginterpretasikan informasi tentang dunia,  Vygotsky melihat pertumbuhan kognitif sebagai sebuah proses kolaboratif dimana     anak-anak belajar melalui interaksi sosial. Mereka mendapatkan kemampuan kognitif sebagai bagian dari induksi mereka kedalam cara hidup. Aktifitas bersama membantu anak untuk menanamkan cara berpikir dan sikap dalam masyarakat dan menjadikan semua itu sebagai contah dan nantinya mereka akan bertindak dengan caranya sendiri dengan mengacu pada contoh tersebut.
Menurut Vygotsky, orang dewasa (teman sebaya yang lebih tua) seharusnya membantu mengarahkan dan mengorganisasi proses pembelajaran anak sebelum si anak mampu mengatasi dan menginternalisasinya. Bimbingan ini sangat efektif dalam membantu anak untuk melewati Zona Perkembangan Antara, Kesenjangan antara apa yang telah dapat mereka lakukan sendiri dan apa yang mereka belum dapat lakukan sendiri oleh mereka. Anak yang ada dalam Zona Perkembangan Antara dari suatu tugas hampir dapat, namun tidak memadai, melaksanakan tugas tersebut sendiri. Maka dengan bimbingan yangg tepat, mereka dapat melaksanakan semuanya dengan sukses. Selama kolaborasi tersebut, tanggung jawab untuk mengarahkan dan memonitor proses pembelajaran berpindah secara bertahap kepada si anak. Selanjutnya, Vygotsky (1978) menyatakan juga bahwa ada dua faktor yang sangat penting terhadaf perkembangan manusia yakni Bahasa dan Interaksi sosial. Kedua hal ini sangatlah berpengaruh di dalam perkembangan manusia.
    a.  Bahasa Sebagai Sarana Untuk Berkembang Dan Alat Untuk Berpikir
            Bahasa adalah pusat teori perkembangan oleh Vygotsky (1978). Karna hal ini dapat membantu orang untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan dari orang lain yang sudah mengetahuinya sebelumnya. Kemampuan berbicara yang ditunjang dengan kemapuan kognitif dapat membantu mereka berpikir tentang dunia dan menyelesaikan masalahnya.
Ketika orang belajar bahasa, mereka bukan hanya belajar masalah kosakata, mereka juga belajar tentang ide apa yang akan disampaikan dalam kosakata tersebut. Dalam hal ini bahasa menjadi ” alat pendukung budaya” dimana  anak-anak dapat terbantu dalam berpikir tentang keilmuan. mempelajari bahasa dapat memudahkan anak-anak untuk pengembangan kemampuan sebagai wahana untuk menghasilkan test, dan bagaimana pemikiran mereka tentang dunia. Sebagai contoh ” kita bisa melihat ketika seorang bapak mengajar anaknya untuk berpakayan”. Bahasa dapat membantu kita mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan ide.

  b.  Bahasa Sebagai Sarana Untuk Berinteraksi and Aktifitas Sosial
Bahasa juga mempunyai fungsi lain dalam Perkembangan. Hal ini dapat membantu anak untuk untuk berinteraksi dengan orang lain dan memulai untuk melakukan  pertukaran budaya, atau pertukaran pikiran antar sesama. Vygotsky percaya bahwa budaya memegang peranan penting dalam perkembangan manusia dan intaraksi sosial.
Konsep Aktifitas sangat sentral untuk teori Vygotsky. Secara harfiah anak-anak belajar melalui tindakan dalam hal ini jika seseorang bayak melakukan tidakan-tindakan yang bermanfaat maka dia akan menjadi orang yang memiliki banyak pengetahuan.

  c.  Penerapan  Ide-Ide Kreatif (Contructivist Ideas) Dalam Pengajaran
            Construksifism adalah suatu kekutan ide dimana dapat membantu guru mengerti tentang pekerjaan Piaget dan Vygotsky dan bagaimana dapat diterapkan dikelas, karna hal ini mempunyai implikasi yang sangat penting dalam perkembangan dan pembelajar serta menyarankan guru  untuk memiliki pengalaman, Kemampuan memandu diskusi, dan membuat aturan pendukung agar memantapkan pemahaman siswa tentang apa yang diajarkan. Jadi megajar berdasarkan prinsip-prinsip construksifism menuntut dan menghendaki  banyak keahlian karna didalamnya memuat tiga hal pokok yakni kemampuan spesific dalam penerapan pengetahuan, motifasi dan penilaian.

C.   Perkebangan Bahasa     
Ada beberapa fungsi  bahasa menurut fisher dan Terry (1992: 47)  yakni :
1.      fungsi ’instrumental’ yaitu anak-anak menggunakan bahasa untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan
2.      fungsi ’regulatory’ yaitu bahasa digunakan untuk mengatur atau mengontrol sikap atau perbuatan.
3.      fungsi ’interactional’ yaitu bahasa digunakan sebagai penghubung antara satu dengan yang lain.
4.      fungsi ’personal’ yaitu bahasa sebagai menggambarkan jiwa seseorang
5.      fungsi ’heuristic’ yaitu bahasa sebagai sarana untuk mendapat informasi melalui pertanyaan. 
          Jadi  dari beberapa fungsi bahasa diatas dapat dinyatakan bahwa interaksi sosial tidak dapat terjadi tanpa bahasa. Bahasa adalah tinjauan utama dalam teori vygotsky sebagai esensi untuk berpikir dan bertindak.

1.  Teori-Teori Pembentukan Bahasa
            Para phisikolog yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan bahasa memiliki tujuan yang berbeda tentang bagaimana bahasa itu diperoleh. Teori kebiasaan (behaviorist) (skinner, 1953, 1957) menyatakan bahwa mempelajari bahasa sebagai suatu perkembangan  perilaku sebagai hasil dari penguatan. Teori sosial kognitif ( Bandura, 1977, 1986) menitip beratkan orang tua sebagai percontohan bagi anak untuk mengetahui komunikasi orang dewasa. Teori  Psycholinguistik ( chomsky, 1972) menyatakan bahwa setiap manusia umumnya mempelajari bahasa dapat mendorong perkembangan.

            2.  Pandangan Konstruksi Perkembangan Bahasa
            Bahasa sebagai pusat teori perkembangan kognetif oleh Vygotsky. Hal ini menganjurkan  interaksi sosial dan didalamnya termuat transmisi budaya serta aturan internal proses kognitif. Teori Vygotsky juga mengandung  pembahasan yang mendalam mengenai proses perkembangan bahasa itu sendiri.
            Kegiatan adalah pusat teori perkembangan oleh Vygotsky. Anak-anak secara harfiah belajar melalui tindakan. Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi mereka dengan orang dewasa sebagai panutan mereka. Ketika mereka berinteraksi dengan orang lain, mereka menggunakan bahasa. Jadi, perkembangan bahasa muncul dan terjadi pada komunikasi setiap hari.
            Dalam membantu anak-anak untuk berbicara, orang dewasa mengatur pembicaraan mereka untuk menggunakan bahasa yang masih didalam batasan-batasan pekembangan anak (Bruner, 1985). Bayi berbicara masih menggunakan kata-kata sederhana dan pesan mereka disampaikan masih bentuk-bantuk bahasa sederhana.
D.       Perbandingan Teori Piaget Dengan Vygotsky

TOPIK
VYGOTSKY
PIAGET
Konteks sosiokultural
Penekan kuat
Sedikit penekanan
Tahapan
Tidak ada pandangan tentang tahapan umum perkembangan
Penekanan kuat pada tahapan (sensorimotor, Pra-operasional, operasional kongkrit, operasinal formal)
Proses utama
Zone of proximal development, bahasa, dialog, alat dari kultur
Skema, asimilasi, akomodasi, operasi, konservasi, klasifikasi, penalaran hipotesis deduktif
Peranan bahasa
Bahasa memainkan peranan kuat dalam membentuk pemikiran
Minimal : Kognisi terutama mengatur bahasa
Pandangan tentang pendidikan
Pendidikan memainkan peranan sentral, membantu anak mempelajari alat-alat kultur
Pendidikan hanya memperbaiki keahlian kognitif anak yang sudah muncul
Implikasi pengajaran
Guru adalah fasilitator dan pembimbing, bukan mengatur, memberikan banyak kesempatan bagi murit untuk belajar bersama guru dan teman-taman yang lebih ahli.
Juga memandang guru sebagai fasilitator dan pembimbing, memberikan dukungan untuk anak agar mengekplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan

BAB III
KESIMPULAN
            Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi Seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut baik yanng bersifat kongkrit maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja tapi juga aspek biologis.
Secara singkat, Perkembangan (Development) adalah proses atau tambahan pertumbuhan kearah yang lebih maju.  perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainya, tanpa membedakan aspek-aspek  yang terdapat dalam organisme tersebut.
Teori Piaget merupakan akar refolusi kognitif saat ini yang menekankan proses mental. Piaget mengambil perspektif organismik, yang memandang perkembangan kognitif sebagai usaha anak untuk memahami dan bertidak dalam dunia mereka. Jadi bisa dikatakan bahwa Perkembangan adalah proses perubahan sebagai hasil dari kombinasi dari pembelajaran, pengalaman dan kematangan.
  Vygotsky melihat pertumbuhan kognitif sebagai sebuah proses kolaboratif dimana  anak-anak belajar melalui interaksi sosial selain itu bahasa sebagai pusat teori perkembangan kognetif oleh Vygotsky hal ini menganjurkan interaksi sosial dan didalamnya termuat transmisi budaya serta aturan internal proses kognitif.
Jadi beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif ditunjang oleh perkembangan bahasa karna segala informasi yang didapatkan demi penyempurnaan kognitif  didapatkan melalui interaksi sosial yakni dengan menggunakan bahasa.

Bibliography

Diane E, dkk. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan). Edisi kesembilan. . Jakarta Kencana Prenada Media group.
Fisher, Carol J dan Terry, C. Ann.1992. Children’s Language and the Language Arts. Sekond Edition.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru. Edisi Revisi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Paul Eggen, Don Kauchak. Educatioanal Psychology. Thirth Edition. Merrili. New Jersey

No comments:

Post a Comment

Give your positive comments.
Avoid offensive comments.
Thank you.