DEFINITION OF COGNITION AND LANGUAGE (BAHAN MATA KULIAH EDUCATIONAL PSYCHOLOGY - S2)
BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan utama antara manusia
dan binatang terletak pada kemampuan manusia untuk mengambil jalan melingkar
dalam mencapai tujuannya. Seluruh “Pikiran” binatang dipenuhi oleh kebutuhan
yang mendorongnya untuk secara langsung memperoleh obyek yang diinginkannya
atau membuang benda yang menghalanginya. Manusia sering disebut sebagai Homo faber: makhluk yang membuat alat;
dan kemampuan membuat alat itu dimungkinkan oleh pengetahuan. Berkembangnya
pengetahuan tersebut juga memerlukan alat-alat.
Untuk melakukan kegiatan secara
baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan
dilakukannya penelahaan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ini merupakan
suatu hal yang bersifat imperative bagi manusia. Tanpa menguasai hal ini maka
kegiatan yang baik tak dapat dilakukan.
Sarana berpikir pada dasarnya
merupakan alat yang membantu kegiatan berpikir dalam berbagai langkah yang
harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu diperlukan sarana yang tertentu pula.
Oleh sebab itu maka sebelum mencapai sarana-sarana berpikir ini seyogyanya kita
telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan tersebut.
Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa. Bahasa
merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir dimana
bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan
antara berpikir deduktif dan berfikir induktif.
Berdasarkan pemikiran ini maka
tidak sukar untuk dimengerti mengapa mutu kegiatan keilmuan tidak mencapai
taraf yang memuaskan sekiranya sarana berikir memang kurang dikuasai. Bagaimana
mungkin seorang bisa melakukan penalaran yang cermat tanpa menguasai bahasa
yang tepat ? Maka pada makala ini perlu dikaji secara mendetail mengainai perkembanagan kognitif (berpikir) dan bahasa.
BAB II
URAIAN MATERI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
DAN BAHASA
(DEVELOPMENT OF COGNITION AND LANGUAGE)
A.
Definisi Perkembangan
Setiap
organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan
selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi Seluruh bagian dengan keadaan yang
dimiliki oleh organisme tersebut baik yanng bersifat kongkrit maupun yang
bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan
manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja tapi juga aspek
biologis.
Secara singkat, Perkembangan (Development) adalah proses atau tambahan
pertumbuhan kearah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti
tahapan-tahapan peningkatan suatu dalam hal jumlah, Ukuran, dan arti
pentingnya. Serta dalam Dictonary of phychology (1972) dan The Penguin
Dictonary of Physicology (1988), arti perkembangan pada prinsipnya adalah
tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan
manusia dan organisme lainya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam organisme tersebut.
Selanjutnya, secara lebih luas dijelaskan bahwa pengertian perkembangan
manusia adalah sebagai berikut :
Perkembangan
itu merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam diri organisme
sejak lahir hingga mati.
Perkembangan
itu berari pertumbuhan.
Perkembangan
berarti perubahan dalam bentuk dalam penyatuan bagian-bagian yang bersifat
jasmaniah kedalam bagian-bagian yang fungsional.
Pekembangan
itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingka laku yang baru.
B. Perkembangan Kognitif
1. Teori Perkembangan Intelektual (Intelectual Development) Oleh
Jean Piaget
Teori Piaget merupakan akar refolusi
kognitif saat ini yang menekankan proses mental. Piaget mengambil perspektif
organismik, yang memandang perkembangan kognitif sebagai usaha anak untuk
memahami dan bertidak dalam dunia mereka.
Metode klinis Piaget mengombinasikan
obserfasi dengan pertanyaan fleksibel untuk menemukan cara anak berpikir,
piaget mengejar jawaban mereka dengan lebih banyak pertanyaan. Dengan cara ini
dia menemukan bahwa anak usia empat tahun percaya bahwa uang logam atau bunga
akan menjadi lebih banyak apabila diletakan memanjanng ketimbang diikat atau
ditumpuk. Dari observasinya terhadap anaknya sendiri dan anak lain, Piaget
menciptakan teori perkembangkan kognitif yang komprehensif.
Piaget yakin bahwa perkembangan kognitif
dimulai dengan kemampuan bawaan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dengan
merengek untuk mendapatkan ASI, meresakan batu berpermukaan halus, dan
mengesplorasi batas ruang, anak kecil mengembangkan gambaran lebih akurat
tentang apa yang mengitarinya dan juga mengembangkan kemampuan lebih besar
untuk berhadapan dengan semua itu
Untuk
mengetahui secara mendetail mengenai teori perkembangan oleh jean piaget dapat
dijelaskan dam contoh kasus berikut : ”Mike
mulai main trompet sejak dia kelas enam ketika dia disekolah band. Setiap sore
selalu terdengar bunyi trompet yang keluar dari kamarnya ketika dia latihan,
dan setelah dia kelas delapan dia dan kedua temanya berpartisipasi dalam sebua
konser, dalam konser tersebut dia dapat bermain dengn baik dan ketika bapaknya
mendengar hal itu dia merasa kagum
karna ternyata mike sudah bisa bermain dalam profesional
orchestra ”.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kesuksean Mike. Pertama, dia menunjukan bahwa dia bayak praktek, dalam hal ini
dia belajar banyak mengenai permainan trompet, dengan kata lain dia menjadi
lebih pintar pada saat di kelas delapan dari pada ketika dia kelas enam. Contoh
ini untuk mengilustrasikan consep perkembangan Jadi selanjutnya bisa dikatakan bahwa Perkembangan adalah
proses perubahan sebagai hasil dari kombinasi dari belajar, pengalaman dan kematangan. Perubahan tahan lama tapi tidak
permanen karna hal ini akan mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan pengetahuan,
pengalaman dan kematangan yang dimulai sejak lahir sampai meninggal.
Selanjutnya Jaean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi
empat tahapan.
1. Tahapan
Sensorimotor yakni perkembangan ranah kognetif yang terjadi pada usia 0-2
tahun. Pada tahapan ini intelegensi yang dimiliki anak tersebut masih masih
berbentuk primitif dalam arti masih didasarkan pada perilaku terbuka dan
terkesan tidak penting tetapi hal itu sesungguhnya akan menjadi fondasi untuk
tipe-tipe intelegensi tertentu yang akan dimiliki anak tersebut kelak.
2. Tahapan
preoperasional yakni perkembangan ranah kognetif yang terjadi pada usia 2-7
tahun. Perkembangan ini bermula pada setelah anak telah memiliki penguasaan
sempurna mengenai object permanence.
3. Tahapan
Concrete Operasional yakni terjadi pada usia 7-11 tahun. Pada masa ini anak
memperoleh tambahan kemapuan yang disebut
Systim of Opeartion (Satuan
langkah berpikir) yang berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pikiran dan
idenya dengan peristiwa tertentu kedalam sistim pemikiran sendiri.
4. Tahapan
Formala Operational yakni perkembangan ranah kognetif yang terjadi pada
usia 11-dewasa. Dalam perkembangan
kognitif tahap akhir ini seorang remaja telah memiliki kemampuan
mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun berurutan diantara dua
ragam kemampuan kognitif yakni : 1) kapasitas menggunakan Hipotesis; 2)
kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak.
a.
Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi
perkembangan yaitu :
a) Keturunan (hereditas) yakni kualitas
genetik yang diwarisi dari orang tua biologis saat pembuahan.
b) Lingkungan
yakni totalitas hal-hal yang mempengaruhi perkembangan yang bersifat nonhereditas atau
diperoleh dari pengalaman..
b) Kematangan yakni terbentuknya tahapan alamiah
perubahan dan pola perilaku, termasuk didalamnya kesiapan untuk menguasai suatu
kemampuan baru.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas kita
harus melihat karakter turunan (inherited) yang memberi awal yang special bagi
tiap orang. Kita harus mempertimbangkan banyak lingkungan, atau faktor
eksperimental yang mempengaruhi manusia, terutama seperti keluarga, tetangga,
status sosioekonomis, etnis, dan kultur.kita juga perlu melihat beragam faktor yang
mempengaruhi sebagian besar orang di suatu masa dalam sejarah, dan bagaimana
pengaruhnya yang hanya berkenaan dengan orang-orang tertentu saja.
b.
Memproses Informasi Adalah Bagian Dari
Perkembangan
Piaget membuat konstribusi besar untuk
memahami anak-anak dan perkembangan mereka. Dalam menolong mereka kita
menyadari bahwa mereka buakan orang dewasa dan mereka membutuhkan pendamping
untuk membantu mereka dalam berpikir tentang dunia dalam berbagai macam cara
pandang.
Memproses informasi sebagai bagian dari
perkembangan sangatlah tepat. Pernyataan
ini seiring dengan pendapat pieget yang menyatakan bahwa tujuan berpikir adalah sebagai proses
pengolahan informsi. Memproses informasi adalah suatu bentuk perkembangan yang
dapat menggambarkan perbedaan kemapuan anak dalam memperoleh, menyimpan dan menyelesiakan
permasalahan dengan berpikir dan mencari solusi yang tepat.
2. Sosialkultural
Sebagai Bagian Dari Perkembangan Oleh Lev
Vygotsky
Lev
Vygotsky adalah seorang figur penting perspektif kontekstual, khusnya ketika
dia mengaplikasikan perpektif tersebut dalam perkembangan anak. Fokus utama
vygotsky adalah kompleks sosial, kultural, dan sejarah dimana seorang anak
menjadi bagian dirinya. Dia berpendapat untuk memehami perkembangan
kognitif, seseorang harus melihat kepada proses sosial yang menjadi sumber
pikiran anak.
Sebagaimana teori perkembangan kognitif
milik piaget, teori Sosiokultural Vygotsky
menekankan keterlibatan aktif anak dengan lingkungan mereka. Tapi, sementara
Piaget mendeskripsikan pikiran tunggal yang mengambil dan menginterpretasikan informasi
tentang dunia, Vygotsky melihat
pertumbuhan kognitif sebagai sebuah proses kolaboratif dimana anak-anak belajar melalui interaksi
sosial. Mereka mendapatkan kemampuan kognitif sebagai bagian dari induksi
mereka kedalam cara hidup. Aktifitas bersama membantu anak untuk menanamkan
cara berpikir dan sikap dalam masyarakat dan menjadikan semua itu sebagai
contah dan nantinya mereka akan bertindak dengan caranya sendiri dengan mengacu
pada contoh tersebut.
Menurut Vygotsky, orang dewasa (teman sebaya
yang lebih tua) seharusnya membantu mengarahkan dan mengorganisasi proses
pembelajaran anak sebelum si anak mampu mengatasi dan menginternalisasinya.
Bimbingan ini sangat efektif dalam membantu anak untuk melewati Zona Perkembangan Antara, Kesenjangan antara
apa yang telah dapat mereka lakukan sendiri dan apa yang mereka belum dapat
lakukan sendiri oleh mereka. Anak yang ada dalam Zona Perkembangan Antara dari
suatu tugas hampir dapat, namun tidak memadai, melaksanakan tugas tersebut
sendiri. Maka dengan bimbingan yangg tepat, mereka dapat melaksanakan semuanya
dengan sukses. Selama kolaborasi tersebut, tanggung jawab untuk mengarahkan dan
memonitor proses pembelajaran berpindah secara bertahap kepada si anak. Selanjutnya,
Vygotsky (1978) menyatakan juga bahwa ada dua faktor yang sangat penting
terhadaf perkembangan manusia yakni Bahasa dan Interaksi sosial. Kedua hal ini
sangatlah berpengaruh di dalam perkembangan manusia.
a. Bahasa Sebagai Sarana Untuk Berkembang Dan
Alat Untuk Berpikir
Bahasa adalah pusat teori
perkembangan oleh Vygotsky (1978). Karna hal ini dapat membantu orang untuk
belajar dan mendapatkan pengetahuan dari orang lain yang sudah mengetahuinya
sebelumnya. Kemampuan berbicara yang ditunjang dengan kemapuan kognitif dapat
membantu mereka berpikir tentang dunia dan menyelesaikan masalahnya.
Ketika orang belajar bahasa, mereka bukan hanya
belajar masalah kosakata, mereka juga belajar tentang ide apa yang akan
disampaikan dalam kosakata tersebut. Dalam hal ini bahasa menjadi ” alat pendukung
budaya” dimana anak-anak dapat terbantu
dalam berpikir tentang keilmuan. mempelajari bahasa
dapat memudahkan anak-anak untuk pengembangan kemampuan sebagai wahana untuk menghasilkan
test, dan bagaimana pemikiran mereka tentang dunia. Sebagai contoh ” kita bisa melihat ketika seorang bapak
mengajar anaknya untuk berpakayan”. Bahasa dapat membantu kita mendapatkan
kesempatan untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan ide.
b. Bahasa Sebagai Sarana Untuk Berinteraksi and
Aktifitas Sosial
Bahasa juga mempunyai fungsi lain dalam
Perkembangan. Hal ini dapat membantu anak untuk untuk berinteraksi dengan orang
lain dan memulai untuk melakukan pertukaran budaya, atau pertukaran pikiran
antar sesama. Vygotsky percaya bahwa budaya memegang peranan penting dalam
perkembangan manusia dan intaraksi sosial.
Konsep Aktifitas sangat sentral untuk
teori Vygotsky. Secara harfiah anak-anak belajar melalui tindakan dalam hal ini
jika seseorang bayak melakukan tidakan-tindakan yang bermanfaat maka dia akan
menjadi orang yang memiliki banyak pengetahuan.
c. Penerapan
Ide-Ide Kreatif (Contructivist Ideas) Dalam Pengajaran
Construksifism adalah suatu kekutan ide dimana dapat membantu
guru mengerti tentang pekerjaan Piaget
dan Vygotsky dan bagaimana dapat
diterapkan dikelas, karna hal ini mempunyai implikasi yang sangat penting dalam
perkembangan dan pembelajar serta menyarankan guru untuk memiliki pengalaman, Kemampuan memandu
diskusi, dan membuat aturan pendukung agar memantapkan pemahaman siswa tentang
apa yang diajarkan. Jadi megajar berdasarkan prinsip-prinsip construksifism menuntut dan menghendaki banyak keahlian karna didalamnya memuat tiga
hal pokok yakni kemampuan spesific dalam penerapan pengetahuan, motifasi dan
penilaian.
C.
Perkebangan Bahasa
Ada beberapa fungsi bahasa menurut fisher dan Terry (1992:
47) yakni :
1. fungsi ’instrumental’ yaitu anak-anak
menggunakan bahasa untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan
2. fungsi ’regulatory’ yaitu bahasa digunakan
untuk mengatur atau mengontrol sikap atau perbuatan.
3. fungsi ’interactional’ yaitu bahasa
digunakan sebagai penghubung antara satu dengan yang lain.
4. fungsi ’personal’ yaitu bahasa sebagai
menggambarkan jiwa seseorang
5. fungsi ’heuristic’ yaitu bahasa sebagai
sarana untuk mendapat informasi melalui pertanyaan.
Jadi
dari beberapa fungsi bahasa diatas dapat dinyatakan bahwa interaksi
sosial tidak dapat terjadi tanpa bahasa. Bahasa adalah tinjauan utama dalam
teori vygotsky sebagai esensi untuk berpikir dan bertindak.
1. Teori-Teori Pembentukan Bahasa
Para
phisikolog yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan bahasa memiliki tujuan
yang berbeda tentang bagaimana bahasa itu diperoleh. Teori kebiasaan
(behaviorist) (skinner, 1953, 1957) menyatakan bahwa mempelajari bahasa sebagai
suatu perkembangan perilaku sebagai
hasil dari penguatan. Teori sosial kognitif ( Bandura, 1977, 1986) menitip beratkan orang tua sebagai percontohan bagi anak
untuk mengetahui komunikasi orang dewasa. Teori Psycholinguistik ( chomsky, 1972) menyatakan
bahwa setiap manusia umumnya mempelajari bahasa dapat mendorong perkembangan.
2.
Pandangan Konstruksi Perkembangan Bahasa
Bahasa
sebagai pusat teori perkembangan kognetif oleh Vygotsky. Hal ini
menganjurkan interaksi sosial dan
didalamnya termuat transmisi budaya serta aturan internal proses kognitif.
Teori Vygotsky juga mengandung
pembahasan yang mendalam mengenai proses perkembangan bahasa itu
sendiri.
Kegiatan
adalah pusat teori perkembangan oleh Vygotsky. Anak-anak secara harfiah belajar
melalui tindakan. Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi mereka dengan
orang dewasa sebagai panutan mereka. Ketika mereka berinteraksi dengan orang
lain, mereka menggunakan bahasa. Jadi, perkembangan bahasa muncul dan terjadi pada
komunikasi setiap hari.
Dalam
membantu anak-anak untuk berbicara, orang dewasa mengatur pembicaraan mereka
untuk menggunakan bahasa yang masih didalam batasan-batasan pekembangan anak
(Bruner, 1985). Bayi berbicara masih menggunakan kata-kata sederhana dan pesan
mereka disampaikan masih bentuk-bantuk bahasa sederhana.
D. Perbandingan Teori Piaget Dengan
Vygotsky
TOPIK
|
VYGOTSKY
|
PIAGET
|
Konteks sosiokultural
|
Penekan kuat
|
Sedikit
penekanan
|
Tahapan
|
Tidak ada
pandangan tentang tahapan umum perkembangan
|
Penekanan kuat
pada tahapan (sensorimotor, Pra-operasional, operasional kongkrit, operasinal
formal)
|
Proses utama
|
Zone of proximal development,
bahasa, dialog, alat dari kultur
|
Skema,
asimilasi, akomodasi, operasi, konservasi, klasifikasi, penalaran hipotesis
deduktif
|
Peranan bahasa
|
Bahasa memainkan peranan kuat dalam
membentuk pemikiran
|
Minimal :
Kognisi terutama mengatur bahasa
|
Pandangan tentang pendidikan
|
Pendidikan memainkan peranan
sentral, membantu anak mempelajari alat-alat kultur
|
Pendidikan hanya memperbaiki
keahlian kognitif anak yang sudah muncul
|
Implikasi pengajaran
|
Guru adalah
fasilitator dan pembimbing, bukan mengatur, memberikan banyak kesempatan bagi
murit untuk belajar bersama guru dan teman-taman yang lebih ahli.
|
Juga memandang
guru sebagai fasilitator dan pembimbing, memberikan dukungan untuk anak agar
mengekplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan
|
BAB III
KESIMPULAN
Setiap organisme, baik
manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya.
Perkembangan ini meliputi Seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh
organisme tersebut baik yanng bersifat kongkrit maupun yang bersifat abstrak.
Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak
hanya tertuju pada aspek psikologis saja tapi juga aspek biologis.
Secara singkat, Perkembangan (Development) adalah proses atau tambahan
pertumbuhan kearah yang lebih maju. perkembangan pada prinsipnya adalah
tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan
manusia dan organisme lainya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam organisme tersebut.
Teori Piaget merupakan akar refolusi
kognitif saat ini yang menekankan proses mental. Piaget mengambil perspektif
organismik, yang memandang perkembangan kognitif sebagai usaha anak untuk
memahami dan bertidak dalam dunia mereka. Jadi bisa dikatakan bahwa
Perkembangan adalah proses perubahan sebagai hasil dari kombinasi dari pembelajaran, pengalaman dan kematangan.
Vygotsky melihat pertumbuhan kognitif sebagai
sebuah proses kolaboratif dimana anak-anak
belajar melalui interaksi sosial selain itu bahasa sebagai pusat teori
perkembangan kognetif oleh Vygotsky hal ini menganjurkan interaksi sosial dan
didalamnya termuat transmisi budaya serta aturan internal proses kognitif.
Jadi beberapa uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa perkembangan kognitif ditunjang oleh perkembangan bahasa
karna segala informasi yang didapatkan demi penyempurnaan kognitif didapatkan melalui interaksi sosial yakni
dengan menggunakan bahasa.
Bibliography
Diane E, dkk. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan).
Edisi kesembilan. . Jakarta Kencana Prenada Media group.
Fisher, Carol J dan Terry, C. Ann.1992. Children’s
Language and the Language Arts. Sekond Edition.
Muhibbin
Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan baru. Edisi Revisi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Paul Eggen, Don Kauchak. Educatioanal Psychology. Thirth Edition. Merrili. New Jersey
No comments:
Post a Comment
Give your positive comments.
Avoid offensive comments.
Thank you.