Picture by https://www.naceweb.org/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan pada umumnya dan sekolah-sekolah pada khususnya merupakan tumpuan harapan para orang tua, siswa, dan warga masyarakat guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan sifat-sifat kepribadian utama sebagai sarana pengembangan karier, peningkatan status sosial dan bekal hidup lainnya di dunia kini dan di akhirat nanti.
Sesungguhnya di sekolah telah mencoba mengkombinasikan aspirasi dan pandangan-pandangan masyarakat tersebut kedalam tujuan-tujuan instruksionalnya. Selanjutnya secara operasional, diterjemahkan ke dalam tujuan-tujuan kurikuler dan instruksional. Pada akhirnya, semua aspirasi itu terletak di bahu dan tangan guru karna merekalah yang diberi tugas, wewnang, dan tanggung jawab pelaksanaan operasional pendidikan dan pengajaran tersebut.
Meskipun para guru melancarkan segala kompetensinya (antara lain menguasai bahan, memahami sasaran didik mengelola program, menggunakan strategi dan metode, mengelola kelas serta kegitan belajar mengajar dengan menggunakan alat bantunya), namun dari bebrapa sumber informasi dapat diketahui bahwa jumlah atau presentase siswa yang tergolong harus mengulang atau putus sekolah (terutama untuk tingkat sekolah dan pendidikan tinggi) ternyata cukup tinggi. Meskipun tidak seluruhnya putusan bersumber pada kelemahan segi akademis (Bruner dalam Abin: 1974) karna faktor sosial ekonomis dan antropologis.